Memilih Shuttle Cock
Bagi pemula seperti saya yang katanya telat memulai menekuni olahraga ini, hampir ga ada bedanya memakau shuttle cock apapun. Tapi, lambat laun kerasa juga di dompet, kenapa? untuk shuttlecock tertentu yang katanya berharga ekonomis ternyata gampang "mrotol". Kalo tidak bulunya gampang patah, ya gabusnya gampang peot. Jadi sebenernya bagaimana cara memilih shuttlecock yang baik dan benar?
Jika berbincang dengan para sesepuh di sekitaran , tidak ada cara baku memilih shuttlecok, tapi ada beberapa pakem standard yang mereka sarankan untuk para pemula seperti saya seperti:
1. Hargai Semua Shuttlecock yang Anda Gunakan
Loh, apa hubungannya dengan "cara memilih shuttlecock"? Sesuhu saya hanya terkekeh-kekeh, dia bercerita, memilih shuttlecock itu bukan suatu yang sulit, tapi dibutuhkan sebuah idealisme. What? idealisem? yup, ada filosofi untuk memilih yang intinya, hargailah shuttlecock yang kita pilih, kendati shuttlecock itu tidak sesuai harapan kita, mengecewakan kawan kita, atau bahkan bikin tekor kita. Kenapa? karena itu adalah hasil dari "sebuah keputusan" yang pernah kita ambil. Dilain sisi, kita harus bisa menghargai banyak perjuangan atas keberadaan shuttelcock tersebut. Banyak kisah bisa kita jadikan renungan atas sebuah shuttlecock yang kita gunakan. Shuttelcock ini mewakili perjuangan para peternak bebek, entok, atau unggas jenis lain, mewakili pengrajin shuttlecock rumahan, buruh pabrik perusahaan shuttlecock, hingga para sales yang menjajakannya dari lapangan ke lapangan. Yup, idealism yang sederhana, tapi sangat bermakna.
2. Belilah secara Offline
Loh, apa lagi ini? apa bedanya beli online dan offline? toh kita sama-sama mendapatkan shuttlecock yang kita inginkan. ternyata alasannya simpel, jika kita membeli offline, kita membuka "pertemanan" baru ke penjual. Saat pertemanan berjalan baik, banyak hal positif yang kita dapatkan. Loh, emangnya kita tidak bisa berteman dengan pedagang online? sebenernya sih bisa, hanya saja, tindakan "old fashion" ini lebih disukai karena kita bisa berinteraksi secara real dengan penjual, dan yang paling simpel, kita bisa langsung klaim jika kita membeli shuttlecock "basi" secara langsung. Basi di sini maksudnya, shuttlecock yang cacat produksi.
3. Gunakan yang Berbahan Bulu
Di Pasaran, kita bisa menemukan dua jenis shuttlecock, yang berbahan bulu dan berbahan plastik. Kelebihan shuttlecock berbahan plastik adalaha daya tahannya, tapi herannya kenapa pertandingan internasional tetap menggunakan shuttlecock berbahan bulu ya? menurut kisah beberapa sesuhu di sini, shuttlecock berbahan bulu memiliki karakteristik berbeda dengan yang berbahan plastik. Shuttlecock berbahan bulu memiliki kecepatan lebih tinggi dari pada dengan yang berbahan plastik, kecepatannya konon bisa tembus 320 km/jam, namun shuttlecock bulu lebih cepat melambat. Karena alasan iniliah pertandingan badminton akan terlihat menarik, karena shuttlecock bulu membuka peluang banyak smash, dan pertandingan terlihat lebih cepat. Sebenernya saya masih "gak dong" dengan alasan yang disampaikan para sesuhu, tapi yang pasti, bagi pemula, shuttlecock yang cepat akan melatih reflek kita dalam hal respon.
4. Belilah Sesuai Kemampuan
Pada akhrinya kemampuan finansiallah yang menjadi tolok ukur kita akan membeli shuttlecock yang bagaimana.
5 Sesuaikan dengan Suhu/Ketinggian Tempat Kita Bermain
Katanya, shuttlecock itu punya type kecepatan. Untuk daerah lembab atau dataran tinggi, sebaiknya pilih shuttlecock berkarakter lambat, begitupun sebaliknya. Kelak saya akan ulas tentang kecepatan shuttlecock.
6. Ga Pengen Ribet, Tanya yang Punya Lapangan
Sebenernya ada cara lebih simpel dalam memilih shuttlecock. Karena di setiap lapangan itu pasti beda keadaan, biasanya yang punya lapanganlah yang tahu shuttlecock ideal yang bisa dipake di lapangannya. Biasanya, walaupun tidak punya data yang valid, si empunya lapangan hapal shuttlecock yang biasa dipakai oleh para penyewa lapangannya. Dan tentu, shuttlecock yang banyak/biasa digunakan oleh banyak penyewa, memiliki "keunggulan" dan "kenyamanan" yang pas bagi banyak orang di lapangan tersebut. Jadi tidak ada salahnya kita mencoba menggunakannya, siapa tahu feel kita sama dengan para penyewa-penyewa lapangan laennya.
7. Jangan Terlalu Nyaman dengan 1 Merk
kenapa? karena suatu merk belum tentu ada di daerah laen, dan merk yang ada pun belum tentu selalu ada persediaannya. Sebaiknya kita memiliki beberapa alternatif merk dengan memperhatikan beberapa hal seperti bentuk ujung shuttlecock (bulat/lancip), ketebalan bulu, bulunya import atau lokal dan kecepatannya. Untuk hal ini, saya belum mendapatkan keterangan lebih lanjut, jika sudah ada, saya coba share di sini.
8. Seringlah Bermain
Yak, makin sering kita bermain, makin banyak shuttlecock kita gunakan, kita akan menemukan mana-mana yang cocok dengan permainan kita. Semakin fleksibel kita dengan shuttlecock, makin banyak orang, daerah, lapangan bisa kita jajal tanpa harus beralasan "cocknya tidak enak/cocok" saat dikalahkan oleh teman yang lebih jago
Mungkin ini bukan tips untuk memilihs shuttelcock, tapi paling tidak, beberapa point di atas adalah langkah awal saya belajar untuk memilih shuttlecock secara baik dan sesuai aturan saya.
Semoga membantu.
0 komentar:
Posting Komentar